Tampilkan postingan dengan label #dongengfabel #indonesiapunyacerita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #dongengfabel #indonesiapunyacerita. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 November 2024

Kisah Burung Gelatik dan Lebah Cantik (santaeri fabel)

 

Dahulu kala hiduplah seekor burung gelatik yang memiliki suara kicauan yang merdu dan bulunya yang indah. Karena keindahan dan kelincahannya ia terkenal hingga seantro belahan negeri. Meskipun burung gelatik kecil namun pesona keindahannya tak bisa diabaikan.

Pada suatu hari yang cerah Bingga gelatik sedang  terbang mengitari hutan untuk mencari makanan. Namun tanpa sengaja ia melihat Lili lebah sedang bersusah payah untuk keluar dari sarangnya yang akan diburuh oleh pemburu liar. Bingga sengaja melihat dari kejauhan untuk berencana menolong lili dan teman-temannya . para pemburu itu sedang membuat api yang dipenuhi asap tebal agar lebah madu itu tidak menyerang mereka.

“ ayooo kita buat api agar para lebah madu ini pergi segera, dan kita bisa mengambil madunya dengan mudah” ujar pemburu yang bertumbuh gempal

Pohon pulai yang semula rimbun berdaun segar pun layu karena panasnya api dan kepulan asap yang membuat perih penglihatan para lebah madu dan Bingga yang mengintai dari balik dahan pohon. Hewan -hewan yang berkeliaran diarah itu pun berusaha mencari tempat persembunyian  yang aman.

“tolong, tolong kami siapapun yang ada disekitar sini...” lili berteriak melemah

Bingga gelatik pun berkicau memberi kode pada kawanan lili, ia mencoba terbang mendekati sarang lebah madu di pohon pulai. Bingga mencoba menolong sebisa mungkin. Lalu dari arah pohon renggas keluar seekor bambula si ular ular pohon.

“hei burung bodoh, untuk apa kau menolong lebah itu? Ia tersenyum mengejek

“ aku hanya ingin menyelamatkan apa yang pantas ku selamatkan, bukankah kita sesama makhluk hidup harus saling tolong-menolong” ujar Bingga seraya mencari celah untuk menolong kawanan lebah yang mulai kehabisan tenaga karena asap

“ mereka itu hanya lebah bodoh sama sepertimu “ jawab bambula

Bingga tak lagi menghiraukan omongan bambula. Dengan kecepatannya ia pun segera menerobos kepulan asap itu dan menolong kawanan lebah. Ia pun berhasil menolong kawanan lili lebah, lalu membawa mereka keluar dari kepulan asap itu dengan terbang cepat.

“hahha dasar gelatik bodoh “ ujar ular yang sedang malas-malasan

Bingga dan lili lebah serta kawannya beristirahat dipohon pulai yang rimbun ditengah hutan belantara yang tak  jauh dari pemburu itu,masih terdengar riuh tawa para pemburu karena bahagia melihat para kawanan lebah telah kabur dari sarangnya bahkan larva atau bayi-bayi lebah mati didalam sarangnya.karena mereka baru saja dilahirkan jadi belum bisa terbang seperti lili lebah.

“gelatik terima kasih sudah menolong kami, sekarang kami kehilangan sarang untuk tinggal” lili tertunduk lesu

“ jangan sedih masih banyak pohon pulai disekitar sini, kalian pasti bisa membangun sarang baru “ Bingga tersenyum

“ iya gelatik kami akan membangun sarang baru, tapi bisakah kau membantu kami mengumpulkan getah pohon gelatik” tanya lili penuh harap

“ tentu saja lebah, panggil saja aku Bingga dan siapa namamu”

“ namaku lili, terima kasih Bingga sekali lagi kau sangat baik hati sudah menolong kami meski kita tak pernah mengenal sebelumnya” lili terbang dan hingga di sayap Bingga

“sama-sama lili aku senang bisa menolong kalian, kita kan sama-sama mahkluk hidup yang diciptakan tuhan untuk saling tolong-menolong tanpa harus melihat kasta” Bingga berkicau riang

Hari pun mulai gelap, Bingga kembali kesarangnya sambil membawa buah-buahan untuk makan malamnya. Beberapa serangga kecil yang bisa menambah protein tinggi untuk membantu agar kicauannya terdengar indah.

Lili dan kawannya sementara waktu ikut ke sarang Bingga. Namun sepertinya sarang Bingga hilang entah kemana. Bingga nampak kebingungan mencari sarangnya.

“ dimana sarangku, mengapa sudah porak-poranda begini. Siapa yang sudah menghancurkannya”

“hahaha heiii burung bodoh ini aku bambula yang merusaknya karena sarangmu menganggu jalanku untuk mencari mangsa “ ular pohon itu berkata angkuh

“kau jahat sekali bambula, padahal Bingga tidak pernah menganggumu bukan” lili nampak marah

“alahhh lebah bodoh ini, sama saja kau lihat sarangmu sudah habis diburu para pemburu itu” ia tertawa terbahak sambil terus mengejek dan berlalu pergi.

Bingga gelatik dan lili lebah cantik merasa geram dengan ulah bambula yang keterlaluan serta sombong dan egois. Mereka pun mengatur rencana untuk membuat bambula tidak lagi membuat onar disekitar hutan ini.

“ lili apakah kau punya ide untuk membuat bambula tidak lagi gaduh” Bingga memutar otak

“ bagaimana jika besok kita ajak bambula bernegosiasi saja”

Mereka pun terlelap dalam mimpi-mimpi malam yang sejuk menusuk kedalam kulit. Semilir angin membelai dedaunan. Lantunan alam menyatu dalam kelelahan setelah berkelana.

Matahari pagi membangunkan kedua sahabat itu Bingga dan lili mengerjapkan  matanya untuk mengumpulkan kembali tenaga menyusun strategi untuk membuat Bambula si ular pohon tak lagi sombong.

Mereka mengepakan sayapnya dengan penuh semangat menembus hutan belantara yang rimbun. Terlihat oleh mereka Bambula sedang melilitkan tubuhnya pada sebuah pohon nampaknya sangat kekenyangan. Bingga dan Lili menghampiri Bambula.

“ heii bambula, kenapa kau tidur sini apakah kau sudah mendengar jabar dari si raja hutan bahwa pemburu ular sedang mencari ular pohon yang gemuk” bingga tersenyum licik

“ hahha hei Bingga bodoh, mana mungkin ada pemburu ular yang mencari ular setampan aku “ ungkapnya penuh kesombongan

“ kenapa kau tidak percaya Bambula, ini Raja Hutan  yang menyuruh kami menyampaikannya padamu “ sambung lili

“ aku masih belum percaya kalian, aku akan mengunjungi si raja hutan dan menanyakan hal ini, jika benar berarti aku harus menampakan ketampanan diri dihadapan pemburu dan dengan begitu tentunya aku tak perlu lagi bersusah payah mencari makanan di hutan kuno ini” bambula tersenyum sombong.

Bambula melepaskan lilitan badannya dari pohon dan mulai menyusuri sungai untuk mengunjungi rumah si raja hutan. Bingga dan Lili sudah lebih dahulu menyusun strategi bersama si raja hutan.

Namun tak lama terdengar suara bambula berteriak keras dari arah jalan setapak tak jauh dari rumah di Raja Hutan...

“ tolong,, tolong akuuu, akuu tidak mau ditangkap seperti ini “  bambula memberontak di dalam jaring pemburu ular.

Bingga dan lili bersembunyi dibalik rimbunnya pohon sambil tersenyum penuh kemenangan. Hilanglah sudah si sombong Bambula dari hutan . si Raja Hutan pun tersenyum dari rumahnya. Amanlah untuk sementara keadaan hutan tiada pembuat onar.

Para pemburu itu tertawa nyaring dan bahagia karena sudah berhasil menangkap Bambula si ular gemuk itu. Bambula nampak lesu dan tidak berdaya. Tiada lagi jiwa sombong dan sok berkuasa itu.

Ia dimasukan kedalam karung yang sudah disiapkan para pemburu untuk dijual di kota. Bingga dan lili kembali mengumpulkan bahan untuk membangun tempat tinggal mereka yang baru dan nyaman.

Persahabatan yang luar biasa, saling bekerja sama dalam kebaikan.  Bingga gelatik dan lili lebah madu cantik setiap hari bermain ditengah hutan belantara yang hijau dan sejuk. Cerita ini mengajarkan kita untuk tidak bersikap sombong dan merasa paling kuat serta berkuasa. Akan ada masanya dimana kita merasakan apa yang orang lain rasakan. Bersikaplah sewajarnya saja.

 

 

 

----------------------------------------selesai----------------------------------------------------------------

wanita gila

 wanita gila  dengan sedikit logika tertawa semaunya tanpa memikirkan kesedihan  berupaya selalu bahagia dengan atau tanpa tapi yang membuat...