langkah gemulai menyusur bibir jalan yang mengkilat
melukis kisah kasih bahasa dan cinta
menangis dan meraung dalam kelam
angan berang bertabur abu
datanglah pada petang yang melanglang buana
menoreh bilur luka berdarah marah
seorang wanita dengan ribuan luka didadanya
mengemis rindu pada seorang mucikari
dandan alis lentik, bibir manis merah menawan
seksi dan ranum bagai jambu jamaika baru panen
matanya nampak berkantung
karena semalam suntuk tidur tak nyenyak
duniawi, kejam sekali
datang bertandang lalu pulang dan begadang
lucu sekali bukan untuk mencari lembar kertas berangka
atau bahkan tukar roda empat dan tempat tinggal nyaman
simpanan para sugar daddy yang beristri
dilulur uang dan gelimang harta tanpa seri
mudahkan menjadi kaya, cukup gatal tak punya harga diri
dunia ini memang tempatnya menikmati gelimang syahwat tanpa malu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar